Bismillahirohmanirohim,
Alhamdu lillahi robil ’alamin. Allohuma sholi ‘ala Muhammad.
Segala puji hanya milik Allah SWT. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Sobatku….
Dalam setiap kesempatan tidak bosan-bosannya, kita selalu diingatkan agar terus , berdzikir, ingat kepada Allah SWT.
Atas ajakan ini sering kita bereaksi ” Saya senantiasa telah berdzikir dengan membaca Allahu Akbar, kadang juga membaca Subhanallah, La ilaha ilalloh, berulang ulang, atau bacaaan-bacaan lainnya ".
Ya...itu betul, itu merupakan sebagian cara kita mengingat Allah, bila dalam melafalkan atau membaca kalimat-kalimat thoyibah itu dilakukan dengan sepenuh hati.
Tetapi tahukah anda bila ada dzikir, yang memiliki nilai lebih bagus dari seribu Ibadah ? Dzikir apa itu ?
Kata Abahe, di sebuah majelis pengajian ” merenung sesaat tentang keesaan, kebesaran, , keagungan dan kekuasaan Allah SWT itu lebih bagus daripada seribu kali ibadah ”.
Koq bisa.... ?!
( Maaf, saya juga belum bisa menjawab pertanyaan itu. Sementara ini kita percaya dulu apa yang di sampaikan Abahe, soalnya itu juga menjadi pertanyaan saya yang belum memperoleh jawaban. Nanti bila sudah memperoleh jawaban akan saya sampaikan. Insyaallah. )
Yang penting dalam implementasinya di setiap langkah perbuatan kita, kita dianjurkan untuk selalu ingat akan keesaan, kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah SWT, atas segala yang ada dilangit, segala yang ada di bumi dan segala yang ada diantara keduanya.
Mudah ya di ucapkan .....?! bagaimana kenyataannya .. ??
Coba lah kita merenung sejenak, apakah ketika kita melakukan sesuatu, senantiasa dalam hati dan pikiran kita terbersit akan kehadiran Allah disitu ?
Apabila sudah Insyaalah kita akan terjaga selalu. Terjaga dari perbuatan-perbuatan tercela, terjaga dari mara bahaya yang mungkin timbul, terjaga dari semua persoalan yang menjerumuskan pada kesulitan-kesulitan dunia dan akherat.
Tetapi apabila belum, mari kita terus melatih diri agar kehadiran Allah dalam setiap langkah perbuatan kita dapat kita rasakan.
Saya pernah mendengar kalimat yang bunyinya kurang lebih ” Qu anfusikum wa ahlikum naro ” ( betul ya...?! ), yang artinya ” Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ”
Bagaimana kita harus melakukan itu, menjaga diri dan keluarga dari api neraka ?
Jawabnya tentu saja dengan senantiasa berdzikir kepada Allah SWT.
Selain itu cobalah simak penjelasan yang pernah disampaikan Kang DR. Awaluddin Pimey, Santri yang juga Dosen di IAIN Walisongo Semarang., tentang bagaimana kita dapat menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka. Yaitu :
1. Jangan banyak ngobrol, berbicara yang tidak ada gunanya. Orang yang banyak meninggalkan omongan/ bicara, akan mendapat hikmah dari Allah Ta’ala. Banyak bicara, banyak Salah; Banyak salah banyak dosa, banyak dosa, layak baginya masuk neraka.
2. Menjaga pandangan mata. Pandangan mata yang pertama itu hak-mu, sedangkan pandangan kedua dan yang seterusnya itu potensial mendatangkan dosa. Barang siapa meninggalkan pandangan mata, maka akan mendapatkan ke-khusuk-an hati.
3. Menjaga makan kita. Kurangi makan untuk memperoleh kenikmatan Ibadah. Apabila beribadah itu nikmat, tentunya akan banyak beribadah.
4. Sabar menahan lapar. Apabila sabar ni dilakukan dengan cara yang bagus maka Ia akan mendapatkan sorga. Tatkala kita lapar maka Allah Ta’ala akan memasukkan Nur kedalam rongga-rongga diri kita.
5. Menjaga Tertawa kita. Tinggalkan kebiasaan tertawa terbahak-bahak., maka akan mendapatkan Wibawa, tidak diremehkan orang lain.
6. Menjaga guroan. Tinggalkan guroan, seloroh, guyonan, maka engkau akan memperoleh kemuliaan disisi Allah Ta’ala. ( Diam itu Sayidul akhlaq ).
7. Tinggalkan kecintaan kita pada dunia, maka Allah akan mengganti dengan kecintaan pada akherat.
8. Tinggalkan kebiasaan menyingkap aib, kejelekan orang lain, maka akan dperoleh kebaikan.
Mudah bukan.. !?
Kita tinggal melatih, membiasakan hal-hal diatas dalam keseharian kita. Insyaallah Allah akan meridhloi kita. Amin.
Sunday, 24 May 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment