Friday, 29 May 2009

Bagaimana Menghadapi Kenyataan Hidup

Bismillahi Rohmanirohim.
Alhamdulillahi Robil’alamin, Allohuma Sholi ‘ala Muhammad...
Sobat..... 

Kali ini saya mengajak merenungkan kenyataan-kenyataan kehidupan yang menyesakkan dada, yang membuat kita prihatin. Kenapa ini semua terjadi, lalu bagaimana kita mensikapinya ?
Cobalah lihat begitu banyaknya masalah bencana, bala’, keadilan, keamanan, kedholiman para pemimpin , banyaknya  penyakit dan lain-lain masalah yang kemarin dulu begitu beruntun terjadi.
Apakah itu semua akan segera berakhir ?,
Memang  di media masa saat ini, yang ramai diberitakan adalah tentang kandidat Presiden Indonesia 2009 – 2014. serta kondisi-kondisi yang adem ayem saja.....

Tapi seperti diungkapkan oleh Abahe dalam majelis pengajian malam kamisan yang lalu, Masalah masalah tersebut belum akan berakhir, justru akan semakin mengkhawatirkan.
Masih akan banyak Bala’ , bencana, musibah penyakit, masalah keamanan, kedholiman. Jangan berharap pemimpin-pemimpin kita adil. ( wah pesimis nih..ya ...? ) .
Tapi tidak ada jeleknya bila kita mencoba menelaah satu-persatu masalahnya, kemudian kita mencoba mencari solusinya.


Masalah Penyakit Flu Burung yang hingga saat ini belum teratasi, sudah muncul Flu Babi. Padahal dalam khasanah Islamiyah hal-hal yang ditimbulkan dari babi itu sangat membahayakan.
Masalah Aids yang semakin banyak jumlah penderitanya, tetapi kita tidak semakin hati-hati dan bahkan cenderung enggan membicarakan, atau ditutup-tutupi. Padahal sebab dan akibatnya sungguh sangat memprihatinkan.

Kemudian masalah psikotropika, narkoba, minuman keras yang sudah merasuk sangat dalam dikehidupan masyarakat. Kita sudah diajarkan bahwa hal-hal yang memabukkan itu adalah Hamr , dan semua Hamr adalah Haram. ( Hamr itu bisa berupa Hamr Kering seperti narkoba tadi, dan Hamr Basah, seperti minuman keras ).
Kita telah ditunjukaan bagaimana akibatnya orang yang mengkonsumsi Hamr, puluhan orang meninggal karena minum Oplosan minuman keras, bagaimana tersiksanya orang-orang yang kecanduan narkoba, tetapi kenapa masih banyak orang yang nekad melakukannya ?
Sobat......Masalah tidak itu saja...

Bagaimana tidak mengkhawatirkan bila aparat yang ditugasi menjaga keamanan saling menyerang, bagaiman pertengkaran, perselisihan pribadi harus diseleseaikan dengan membawa-bawa nama kesatuan mereka ? ( tahu khan kasusnya, itu lho insiden oknum polisi menyerang markas TNI dan sebaliknya Oknum TNI menyerang pos-pos polisi ). Padahal mereka itu pihak-pihak yang dipercayai untuk memegang senjata ?
Belum lagi nanti hasil Pemilu Legislatif kemarin yang dengan sistem suara terbanyak....

Apakah nanti bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang adil. Apakah mereka itu nanti masih mengerti Rakyat, mengerti etika berorganisasi, kepartaian ? Apa mereka itu lupa, berapa uang yang harus dikeluarkan untuk lolos menjadi Anggota legislatif ?  ( ingat kasus-kasus yang melibatkan wakil-wakil rakyat kita itu, ya di DPR pusat maupun di DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota ).
Artinya melihat kondisi dan beban mereka sendiri, kita tidak dapat berharap banyak dari mereka untuk melakukan perobahan.

Masalah perekonomian, kenaikan harga-harga, kelangkaan barang, pengagguran dsb.
Masalah keamanan internasional, bagaimana Korea Utara mempersenjatai dirinya, bagaimana perang di Srilanka dan kelompok macan tamil, bagaimana hubungan Iran dan Israel.... ngeri membayangkanya bila betul-betul terjadi perang terbuka.

Masalah pendidikan....bagaimana ketar-ketirnya kita melihat anak kita lulus Ujian Negara atau tidak ?, dapat meneruskan ke Perguruan tinggi atau tidak ? , berapa besar beaya yang harus dikeluarkan ?.. Susah...dan sedih rasanya.
Di bidang Agama......dimana tidak ada masjid yang Bagus ? semua bagus-bagus ! Tetapi mana yang masjid itu makmur ? masih adakah orang yang mempelajari Al Qur’an dengan benar ?  sudah adakah orang yang berhaji, meski sudah jutaan orang Indonesia pergi ketanah suci Mekah dan Medinah ?
Dan masih banyak persoalan-persolan hidup lainnya yang harus kita hadapi.
Sobat..... Kelihatannya pesimis sekali ya....

Namun itu Kenyataan yang harus kita prihatinan dan harus  kita hadapi
Bagaimana caranya menghadapi itu semua ?
Menurut Abahe,

Pertama, Ayo kita kembali ke koridor agama Islam, kembali kepada Al-Ulama sebagai rujukan semua aspek kehidupan. Ingat, bahwa Al Ulama warisatul Anbiya’,  Al –Ulama itu adalah pewaris Nabi.  Artinya fatwa-fatwa nya pasti mengandung kebenaran yang bersumber pada Al Qur’an dan Hadist.
Permasalahannya disini adalah siapa itu Al-Ulama ?, apakah ustadz-ustadz , atau kyai-kyai yang terkenal itu ?
Bukan, atau tepatnya belum tentu !!!
Al-Ulama itu adalah orang yang Pandai Ilmu Agama, dan mengamalkan Ilmu-Ilmunya itu. Orang yang ’alim al’amah. Dan orang-orang semacam ini biasanya justru tidak terkenal dikalangan masyarakat umum.  Sebab yang mengenal atau mengetahui ke-Wali- an seseorang hanyalah orang yang memiliki ilmu yang setingkat dengannya, yang berarti seorang Wali juga.

Kedua, Ayo kita saling berwasiat dalam hal-hal taqwa kepada Allah, kita tingkatkan ukhuwah diantara kita, baik ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, maupun ukhuwah Basariyah.
Ayo tingkatkan silaturahmi diantara kita, saling sonjo, kunjung-mengunjungi, dengan dilandasi karena kencintaan kita pada Allah. 

Di dalam suatu riwayat, dijelaskan bahwa,  orang yang saling cinta , kasih-mengasihi, bersilaturahmi  karena Allah,  adalah pekerjaan yang sangat disukai oleh Allah. Sehingga besok di akherat ada yang memanggil-manggil : " mana tetangga-tetangga  Ku ( Allah ) ketika di dunia ?  yaitu orang-orang yang saling mengasihi karena Allah ".
Itu saja sobat......

Mudah-mudahan kita dapat mengamalkan, dan semoga Allah Ta’ala Ridhlo kepada Kita Sekalian. Amin.
Wassalamu’alaikum.
Saad

3 comments:

  1. Berkunjung, mencari ilmu dan wawasan baru :-)
    Nice Post :-)

    ReplyDelete
  2. ISLAM adalah jalan lurus menuju kebaikan dunia dan akhirat, semoga kita selalu bisa mengambil hikmah dari setiap permsalahan yang ada.berkunjung balik ya sobat

    ReplyDelete
  3. Terima kasih mas irwan dan mas alim atas kunjungannya. Semoga sukses selalu

    ReplyDelete