Tuesday, 21 April 2009

SERIBU KESAKTIAN


Alkisah ada seorang pemuda yang berburu ilmu kesaktian. Setiap ia mendengar orang sakti dia datangi dan dia meminta untuk diangkat jadi muridnya. Dengan banyak berguru itu akhirnya betul dia bisa menjadi orang yang sakti mandraguna . Dengan kesaktiannya itu dia malang melintang didunia persilatan dengan kesombongan dan kecongkaan . Banyak orang yang dianiaya, diperas, dirampok dan banyak lagi tindakan jahatnya. Sudah banyak lawan yang dikalahkannya. Akhirnya suatu ketika terjadi duel yang sungguh sangat-sangat dahsyat. Dan akhirnya Ia kalah dan mati......
Mendengar kabar kematian penjahat itu, seorang warga yang sering di dzolimi bergumam ” Ia, sipenjahat itu mulai sekarang aku angkat menjadi guruku ”.


Aneh bukan ...!? kenapa orang yang didzolimi ini mengangkatnya jadi guru ?
Selidik punya selidik ternyata dengan kematian si penjahat yang sakti mandraguna itu, telah meberi pelajaran bagi orang yang didzolimi tersebut, yaitu ” Sesakti-saktinya orang akhirnya akan mati juga, jadi buat apa berburu kesaktian yang akhirnya akan menemui kematian juga ?. Itulah pelajaran yang ia petik.

Wuih.... cerita serius nih...

Diawali dengan cerita itu saya akan hubungkan dengan apa yang sering dikatakan oleh guru ngajiku. Beliau sering mengatakan diawal pengajian. Beliau selalu berterima kasih kepada jamaah pengajiannya yang  setia hadir dan mengikuti majelis ta’lim yang diadakan secara rutin.
Beliau berterima kasih atas ke-Istiqomah-an jamaahnya. Kalau tidak salah beliau mengatakan ” Al Istiqomah al-awfu karomah ” ( betul gak ya... ? ), yang artinya kalau tidak salah ” Istiqomah itu lebih bagus dari seribu kesaktian ”.

Kenapa begitu ?

Mari kita dengar uraian beliau.
Istiqomah itu adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar, teratur , terus menerus, dan selalu berusaha meningkatkan kualitas amal perbuatan itu.

Dengan pengertian ini jelas seseorang yang menjalankan amal perbuatan secara istoqomah, akhirnya amalan itu akan merasuk dan mendarah daging dalam dirinya.

Apabila dia belajar dengan didasari istqomah maka dia akan bertambah pintar dan pandai.
Sedikit demi sedikit akhirnya jadi bukit. Begitulah kata pepatah.

Amal ibadah kepada Allah Ta’ala yang dilaksanakan secara istiqomah, tentunya akan menghasilkan kedekatan yang semakin dekat dengan Allah Ta’ala.

Sehingga tidak perlu heran apabila dikatakan Istiqomah itu lebih bagus daripada 1000 karomah. Karena dengan istiqomah semua akan diberikan Allah ta’ala kepadanya. Bukankah itu lebih baik dari seribu kesaktian ? Allah ta’ala selalu memenuhi kebutuhannya di dunia dan di akherat.

Dengan besarnya ganjaran itu tentunya tidak mudah untuk Istiqomah, Sungguh sulit luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Banyak gangguan yang menghalangi kita untuk ber istiqomah. Kesibukan kita sehari-hari, nafsu kita, akal pikiran yang mementingkan duniawi sering mengacaukan  jadwal  keistiqomahan amal kita.

Oleh karena itu luruskan kembali niyat kita. Apa yang kan kita cari dalam hidup ini ?, buat apa kita hidup ?, kemana kita akan menuju ?

Mari terus mengaji. Semoga Allah Ta’ala meridhloi kita. Amin

5 comments:

  1. Istiqomah. Untuk era sekarang, kita mengenalnya dengan sebutan konsistensi. Tapi sayang sekali, konsistensi hanya seperjuta dari istiqomah dalam hal pemaknaannya. Terimakasih atas tulisannya mas.

    salam,
    ika rais

    ReplyDelete
  2. Istiqomah, konsisten, dan persisten adalah tiga kata yang berbeda tapi maknanya sama-sama mengajarkan kita untuk terus maju dan pantang menyerah.
    Salam ACTION!

    ReplyDelete
  3. Wah terima kasih nih mbak ika rais dan pak joko atas kunjungan dan komentarnya..

    ReplyDelete
  4. Assalamualaikum Kakang & Mbak Yu santri,, Mohon kiranya saya di ingatkan untuk urut2an dan bacaanya apa saja, mohon emailkan ke saya mulyonoskm@gmail.com, maturunwun

    ReplyDelete