Thursday, 9 April 2009

Luruskan Niyyat


Inna a'mallu bi niyyat ( tulisannya bener ga' ya.....? )
Pokoknya saya dengar begitu, yang artinya kurang lebih " hasil dari amal atau perbuatan itu tergantung pada niyyatnya ".
Ya.. begitu itu apa yang akan kita peroleh itu memang tergantung pada apa yang kita niatkan. Itupun sering setelah kita melakukan sesuatu kita tidak memperoleh apa-apa.
Lalu sebenarnya apa sih Niyyat itu ?
Menurut Ustadz dalam suatu pengajian yang membahas tentang Niyyat, menyampaikan ( setidaknya seperti yang saya tangkap ), Niyyat itu adalah mensengaja akan melakukan sesuatu pada awal pekerjaan. Tempatnya niyyat itu didalam hati.
Contoh : apabila kita akan bersuci, berwudlu maka niyyatnya dimulai pada saat kita membasuh muka. Jelasnya, ketika kita membasuh muka yang pertama kali pada saat berwudhlu, maka didalam hati kita harus menyatakan aku berwudlu untuk mensucikan dari dari hadast kecil karena Allah Taala ( lafal niyyat dalam bahasa arabnya gimana ya...)

Contoh lain : Ketika kita melakukan sholat, maka saat kita ber Takbiratul ihram, ketika mulut kita mengucap Allahu Akbar, dalam hati kita harus menyatakan aku berniyyat melakukan sholat.... karena Allah taala. Lafal " Usholli....dst "  yang diucapkan sebelum Takbiratul Ihram itu bukan termasuk niyyat, tetapi lafal atau ucapan untuk mengkondisikan hati agar saat melakukan Takbiratul ihram hati kita juga menyatakan niyyat yang dimaksud.

Jadi yang dimaksud niyyat itu bukan apa yang kita ucapan dengan mulut, tetapi apa yang dinyatakan didalam hati, dan dilakukan pada saat memulai amal pekerjaan. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka kita tidak akan memperoleh hasil apa-apa, kecuali, ........ cape' deh...

Padahal kita melakukan wudlu, sholat, puasa, amal ibadah  dan pekerjaan-pekerjaan lain kita sehari-hari, berharap memperoleh Ridhlo dari Allah Ta'ala. Bagaimana memperoleh Ridhlo Allah kalau kita tidak membetulkan Niyyat kita.

Oleh karena itu ketika akan melakukan apapun kita harus benar-benar meluruskan niyyat diawal pekerjaan. Jangan lupa bahwa niyyat melakukan pekerjaan itu semata-mata karena ALLAH Ta'ala, niscaya kita akan mendapat Ridhlo-Nya.

Kelihatannya mudah melakukan itu, tetapi kenyataannya kita sering lupa untuk berniyyat. Tatkala  akan berangkat bekerja kita terburu-buru, baru ingat belum berniyyat ketika sudah sampai dijalan....ketika bersodaqoh kepada peminta-minta ( karena hanya memberi uang receh ), lupa lagi untuk berniyyat....

Ya akhirnya amal pekerjaan kita tidak mendapat pahala dari Allah, tapi mungkin hanya mendapat pujian dari orang lain, bukan pahala dari Allah Taala.

Jadi, agar amal perbuatan dan apa-apa yang kita lakukan memiliki nilai Ibadah dan senantiasa memeroleh pahala dari Allah, mari kita luruskan Niyyat hanya Karena Allah Ta'ala. Selalu perbarui niyyat, terus menerus...sampai akhir hayat.

Insyaallah Khusnul Khotimah. Amin.

No comments:

Post a Comment