Saturday, 13 April 2013

OBAT MUJARAB

Bismillahiraohmanirohim...
Alhamdulillahi robil'alamin..
Allohuma Sholi 'ala Muhammad...

Sohib...akhir-akhir ini kita sering membaca koran atau mendengar berita di televisi, semakin banyak orang sakit yang tidak tertampung di rumah sakit, dengan alasan kamar penuh, tidak ada lagi tempat tidur untuk merawat pasien. Fenomena apa ini ? 

Apakah benar sekarang ini semakin banyak orang yang sakit, atau karena telah timbulnya kesadaran masyarakat, bahwa kalau sakit harus ke rumah sakit ? apalagi karena adanya program pemerintah yang memberi layanan kesehatan gratis bagi warga miskin, sehingga semakin banyak saja orang yang memeriksakan dirinya ke rumah sakit.
Kalau memang demikian, kenapa sekarang banyak orang sakit ? sudah tidak sehatkah dunia ini ? ataukah penyakit-penyakit itu memang sengaja dibuat, sehingga industri obat-obatan bisa laku, industri alat-alat kesehatan bisa jalan. Ataukah karena peri laku kita sendiri yang memang tidak sehat. 

Dunia ini memang terasa semakin tidak ramah. Persoalan demi persoalan silih berganti menimpa kita. Seolah hampir tidak tahan kita memikul beban ini.Harga-harga kebutuhan pokok meningkat terus, beaya hidup semakin tinggi, kemarahan-kemarahah saudara-saudara kita semakin menjadi-jadi, perilaku "pemimpin-pemimpin", yang tidak bisa di ikuti, bencana alam yang terus bertubi-tubi melanda kita.....
Sungguh semua itu menjadikan hati kita tidak nyaman, tidak tenteram, menjadikan kita sakit.
Ya... sakit raga kita, juga sakit bathin kita. 
Apalah arti hidup ini bila didunia ini tidak bisa hidup sehat. tenteram, dan bahagia. Bagaimana kita bisa tenteram dan bahagia bila masih banyak saudara-saudara kita yang tidak mampu meraih kesehatan, ketentraman dan kebahagiaannya.

Whuihh...berat ya....?

Okelah kita cooling down dulu...

Sohib...saya teringat ngendikane Abah, Guru kami. Pada suatu saat beliau ngendiko, kesehatan, ketentraman dan kebahagiaan itu sebenarnya bersumber pada diri kita sendiri, bukan dari orang lain. Kesehatan, ketentraman, dan kebahagiaan itu tergantung pada diri kita. Maka ciptakan itu. tidak usah menunggu orang lain.

Kenapa begitu ?

Coba kita pahami, bila kita lihat dari ilmu psykhologi, bahwa kesehatan, ketentraman dan kebahagiaan itu adalah masalah perasaaan. Sedangkan masalah perasaan yang bisa mengendalikan adalah diri kita sendiri. Kalau kita merasa tidak sehat, tidak tentram, tidak bahagia, maka bila ingin semua itu berubah, hilangkan saja kata tidak di dalam diri kita. Sehingga dalam hati kita merasa sehat, tentram dan bahagia.( he...he...Seperti jin 76 saja...itu lho iklan wakil rakyat miskin yang ingin naik pangkat...kalau mau naik pangkat tinggal hilangkan wakilnya....).

Koq kaya bercanda saja..? Kan tidak segampang itu....
Memang sih.. tidak gampang.

Tapi ingatkah Sohib tentang kekuatan Dzikir...dengan Dzikir yang dilandasi dengan kesungguhn hati, atau dalam bahasa pondok disebut Mujahadah, ternyata itu dapat diwujudkan. Dan keputusan mau melakukan atau tidak melakuklan ada pada diri sendiri. Orang lain hanya berperan sebagai pendorong saja. 

Dzikir adalah cara memformat hati agar tidak keras.
Dzikir dapat dilakukan dengan secara Jahr ( dengan suara keras/lisan ), sir ( dalam hati ), ruh ( suara ruh/sikap ), fi’ly ( perbuatan ), Afirmasi ( penguatan ), pernafasan ( dzikir disertai pernafasan ).Jika seseorang telah terbiasa melakukan Dzikir maka dengan sendirinya akan terbuka cahaya ( nur ) kasf ( mukasyafah ). Setelah mendapatkan ini, maka segala kesulitan, kemalangan, kemudaratan, atau siksaan akan hilang.


Kata Prof. DR. HM. Amin Syukur MA.( Guru Besar IAIN Walisongo Semarang ,) Melalui Dzikir, yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendekatkan diri dengan Allah, akibatnya semua syaraf , kelenjar dan hormon akan normal, sehingga akan menjadikan hidup lebih sehat, tenang, tenteran dan bahagia.   Kuncinya adalah memunculkan energy positif yang datang dari Allah SWT.  Setelah itu dilakukan, yang didapat adalah perasaan selalu dekat dengan Allah. Sikap taubat, wara’ (kehati-hatian ), sabar, qonaah, ridhlo, tawakkal,mahabbah, ma’rifatullah akan mudah didapat dan dilakukan. Orang semacam ini telah mencapai maqom ihsan dan selalu berakhlakul karimah.

Khusus untuk kesehatan harus di topang dengan Pola olah raga ( dengan berolah raga teratur ), pola makan ( makanan yang halalan thoyiban ),  pola hidup ( yakin kepada Allah ), pola pikir ( berpikir positif ), dan pola rasa.

Jadi, itulah yang saya maksud Obat Mujarab.Yang bisa menyembuhkan semua persoalan yang kita hadapi dalam hidup kita.  Hakakat obat itu adalah : Kita harus meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa  Allah maha Kuasa, Allah Maha pencipta. semua yang ada di dunia ini Allah lah yang menciptakan.Allah menciptakan penyakit, Allah pulalah yang menciptakan penyembuhnya.Allah menciptakan kesediahn, Allah pulalah yang menciptakan kebahagiaan. 
Obat itu ada pada diri kita, bukan orang lain. Maka Ayo Mujahadah, ber Dzikir dengan sungguh-sungguh. Dzikir tentang Keagungan Allah Ta'ala, tentang kekuasaan Allah.
Subhanallah,
Alhamdulillah,
La ilaha Ilallah,
Allahu Akbar,
La haula wa la quata ila billahil'aliyil adzim  
Astaghfirullahil 'adzim..

Maka serahkan semuanya kepada Allah, sandarkan semua pengharapan kepada Dzat Yang Maha Menguasai.
Insyaalah, bahagia dunia dan akherat. Amin.